Sabtu, 07 November 2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.  Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata idah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, parabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagia manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karaena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapt menikmati keindahan.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1. Tata nilai yang telah using
2. Kemerosotan Zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan

B.   Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artiynya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renugnan adalah hasil merenung. Dengan merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu adalah : Teori pengungkapan, Teori metafisik, dan teori psikologik.

1.    Teori pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952). Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan  tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan  (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud  pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

2.    Teori metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.

3.    Teori psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori  seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya  berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah  pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan  keluar dari keinginan-keinginan itu.

C.  Keserasihan
Keserasihan berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya, prang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawa. Atau disesuaikan dengan kulitnya.
Pertentanganpu menghasilakn keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, keras lembut.
Karena itu, dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya sejumlah kualitas/pokok tertenyu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan ( unity). Keselarasan ( harmony), kesetangkupan ( symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). 
Keserasian itu sendiri adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian:
1.Teori objektif: cirri-ciri yang mencipta nilai estetik
2.Teori subjektif: ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tak ada

D.  Hubungan Manusia dan Keindahan
Hubungan manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia  merasakan nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

Sumber :
Digital Book Gunadarma IBD bab 5

https://corneliaagassi.wordpress.com/2012/11/06/hubungan-manusia-dan-keindahan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar