Senin, 30 November 2015

Manusia dan Penderitaan

1.       Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan.

Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia.
Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi
atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

2.      Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan
jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang
sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-
lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan,
kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu
problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum
phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu
phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat
keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi
tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia”
berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional;
yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai
oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan
bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual
for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:

a. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada
binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
b. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian,
orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
c. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di
kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin.

3.      Pengertian Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung.
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
b.      Terjadinya konflik sosial budaya.
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
a.       Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
b.      Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

4.      Hubungan Antara Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat
maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal
munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat
manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau
berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus
merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut.
Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam
lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita
bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan
juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan
tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi
juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain
atau penderitaan orang lain.

5.      Pengaruh yang akan terjadi jika mengalami Penderitaan
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya.
Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat
tekanan dari dalam jiwanya dan rasamalu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir
hidupnya karena tidak kuatmenopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di

karenakan kekalutan mental.

Minggu, 15 November 2015

Foto Manusia dan Keindahan


1. Tema : Manusia dan Keindahan
2. Tempat, Tanggal dan Waktu : Taman Matahari, 2 November 2015 09:00 WIB

Foto ini menjelaskan bahwa betapa indahnya indonesia dan saling berkaitannya antara manusia dan keindahan. Dengan kita menjaga alam kita akan mendapatkan manfaat yang begitu banyak. Jadi mari kita jaga alam kita agar dapat di nikimati oleh semua orang.

Sabtu, 07 November 2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.  Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata idah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, parabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagia manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karaena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapt menikmati keindahan.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1. Tata nilai yang telah using
2. Kemerosotan Zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan

B.   Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artiynya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renugnan adalah hasil merenung. Dengan merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu adalah : Teori pengungkapan, Teori metafisik, dan teori psikologik.

1.    Teori pengungkapan
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952). Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan  tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan  (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud  pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

2.    Teori metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi.

3.    Teori psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori  seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya  berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah  pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan  keluar dari keinginan-keinginan itu.

C.  Keserasihan
Keserasihan berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya, prang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawa. Atau disesuaikan dengan kulitnya.
Pertentanganpu menghasilakn keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, keras lembut.
Karena itu, dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya sejumlah kualitas/pokok tertenyu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan ( unity). Keselarasan ( harmony), kesetangkupan ( symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). 
Keserasian itu sendiri adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian:
1.Teori objektif: cirri-ciri yang mencipta nilai estetik
2.Teori subjektif: ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tak ada

D.  Hubungan Manusia dan Keindahan
Hubungan manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia  merasakan nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

Sumber :
Digital Book Gunadarma IBD bab 5

https://corneliaagassi.wordpress.com/2012/11/06/hubungan-manusia-dan-keindahan/

Minggu, 01 November 2015

Cerpen Kasih Sayang

Sebuah cerita kasih sayang seorang anak terhadap orangtua. Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara, aku mempuyai kakak yang sudah kerja dan adik yang masih duduk di bangku SMA dan aku sendiri masih duduk di bangku kuliah. Bagi kedua orang tuaku, anak-anaknya harus mendapatkan pendidikan minimal hingga jenjang sarjana.
Mungkin karena ayahku adalah seorang guru yang menjunjung tinggi nilai pendidikan bagi anak-anaknya dan ibuku adalah seorang karyawati di perusahaan yang juga mendukung apa yang ayahku minta terhadap anak-anaknya. Sejauh ini orang tuaku cukup bangga dengan hasil pendidikan yang anaknya raih selama ini.
Aku sebenernya kurang puas dengan apa yang ku raih selama delapan belas tahun aku masih saja mengeluh dengan apa yang di minta oleh kedua orang tuaku yang sudah bekerja keras untuk membuatku seperti sekarang ini. Aku pun sadar bahwa kasih sayang mereka kepada anak-anaknya sangatlah besar dan tak ternilai oleh apapun itu.
Aku berharap di awal perkuliahan ini aku bisa membuat mereka bangga dengan nilai-nilaiku yang cukup baik, aku ingin mereka terseyum bahagia karena anaknya telah berusaha untuk menjadi yang terbaik.
Ini adalah kata-kata sayangku terhadap kedua orang tuaku, Pak, bu maaf aku belum bisa menjadi apa yang kalian inginkan, tapi aku kan terus mencoba menjadi yang kalian inginkan walaupun harusku lalui waktu yang terberat dalam hidup ini, maafkan aku masih suka membantah perintah kalian yang bertujuan baik, aku sangat menyayangi kalian sampai akhir hayatku.