Jumat, 06 Mei 2016

Laporan Hasil Kunjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)


         Laporan Hasil Kunjungan
 
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2


















Nama Dosen    : Ocvita Ardhiani, SIKOM
Disusun oleh    : Ananda Dian R         (10215645)
                           Andhika Rama P       (10215669)
                           Euis Lestari               (12215286)
                           Iqbal Rachmadani     (13215407)
                           M. Hilmy Refas P     (14215632)
                         
                         


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN


Laporan Hasil Kunjungan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)



Tempat Kunjungan  : Istana Anak-Anak TMII
                                      Theater IMAX Keong Mas
Hari/Tanggal             : Sabtu, 30 April 2016
Waktu                        : 10.15 -   15.00


Hasil Kunjungan :
            Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah dikenal sejak tahun 1975. Tak awam lagi bagi masyarakat Indonesia mendengar tempat wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini. Hal ini lah yang membuat TMII ramai dikunjungi oleh berbagai pengunjung, baik dari dalam negri mau pun dari luar negri.
            Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini memiliki beberapa museum dengan berbagai tempat ibadah umat beragama, serta memiliki puluhan jenis rumah adat dari seluruh rumah adat tradisional yang ada di Indonesia. Taman Mini ini sendiri memiliki luas areal sekitar 150 hektare yang di lengkapi dengan beberapa tempat rekreasinya. Sehingga tak jarang masyarakat Indonesia memilih TMII sebagai tempat wisata yang berlatar belakang sebagai wahana edukasi bagi para pengunjungnya.
            Adapun dalam laporan ini kami melakukan kegiatan survey dalam bentuk wawancara guna mengetahui hasil dari para responden mengenai kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dan dari hasil wawancara tersebut, kami memperoleh berbagai informasi yang nantinya dapat ditarik kesimpulan.
            Subjek sasaran wawancara kami yakni mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Adapun tujuan dari wawancara kami yaitu untuk mengetahui tingkat apresiasi para responden mengenai berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
            Dari hasil wawancara kami dengan responden anak-anak, sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa TMII merupakan tempat wisata yang menyenangkan. Selain terdapat banyak tempat rekreasi, TMII juga menyediakan wahana hiburan bagi usia mereka. Sehingga tak sedikit dari mereka yang sudah berkunjung ke TMII lebih dari sekali.
            Sedangkan dari hasil wawancara kami dengan responden remaja, mereka setuju bahwa TMII merupakan tempat wisata yang cukup berwawasan untuk menambah pengetahuan mereka akan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Selain dari itu, mereka menambahkan bahwa TMII merupakan tempat wisata yang cukup terjangkau harganya, namun begitu pengunjung tetap dapat memperoleh pengetahuan baru yang begitu banyak. Hal ini lah yang menjadikan suatu alasan bagi pengunjung mengenai ketertarikkan mereka untuk berkunjung ke tempat wisata di Jakarta Timur ini, yaitu Taman Mini Indonesia Indah.
            Dan dari hasil wawancara kami dengan responden dewasa, mereka menjelaskan bahwa TMII merupakan tempat wisata yang sangat menghibur dan juga memberikan pengajaran mengenai budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sehingga dalam kunjungan mereka, mereka dapat membawa segenap keluarga mereka untuk menikmati segala fasilitas yang disediakan oleh pihak TMII. Selain itu, kebersihan lingkungan sekitar membuat para orang dewasa merasa nyaman apabila mereka berkunjung kesana. Dan juga, mereka merasakan kenyamanan dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak TMII baik fasilitas tempat rekreasi maupun fasilitas umum. Harga yang terjangkau ini juga menjadikan alasan bagi para orang dewasa mengikutsertakan segenap sanak keluarga mereka untuk berkunjung ke TMII.
            Dari ketiga hasil wawancara responden, kami juga menyertai pihak dari salah satu yang turut dalam mengelola TMII ini untuk dimintai keterangannya mengenai tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah. Disini kami mendatangi kantor Human Resource Development (HRD) Theater IMAX Keong Mas yang termasuk menjadi bagian dari TMII itu sendiri. Dimana dari hasil wawancara tersebut kami menyimpulkan bahwa TMII  pada hari libur termasuk libur panjang, dapat melimpah 2 kali jumlah pengunjung dibandingkan dari hari biasa. Hal ini dapat memberikan jumlah pemasukan TMII dari yang misalnya hanya sekitar 45% menjadi 87%. Dimana para pengunjung TMII ini berdatangan dari dalam negri atau pun dari yang luar negri. Dalam menangani jumlah peningkatan pengunjung, pihak TMII mencoba memberikan lahan parkir lebih bagi para pengunjung yang membawa kendaraannya guna mengurangi jumlah angka kemacetan yang terjadi di dalam maupun di luar pintu gerbang TMII. Hal ini pula yang mendorong pihak Theater IMAX Keong Mas akan memutarkan jumlah film nya melebihi jumlah film yang diputar pada hari biasa. Disini kami juga mendapatkan informasi bahwa TMII ini tentu saja bekerjasama dengan pihak ketiga guna membantu jalannya perekonomian TMII itu sendiri. Seperti misalnya bekerjasama dengan pihak agen travel atau penjualan tiket online yang bertugas untuk memperkenalkan serta membantu mengiklankan tentang tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah. Pihak TMII juga menambahkan bahwa fasilitas yang disediakan telah cukup memadai atau dapat dikatakan dengan layak dalam penggunaannya. Dan tentu dalam perawatan tersebut, sebulannya pihak TMII dapat mengeluarkan dana yang tidak cukup sedikit. Hal ini dilakukan pihak TMII untuk selalu dapat memberikan rasa kenyamanan bagi para pengunjungnya. Namun begitu, pihak pengelola TMII meyakini bahwa tempat wisata tersebut ini akan selalu dibutuhkan bagi para generasi baru guna memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Hal ini dikarenakan latar belakang TMII yang menyertakan edukasi pada tempat wisata ini. Sehingga pihak TMII ini tidak merasa cemas apabila akan hadir tempat wisata baru lainnya yang akan menarik perhatian pengunjungnya, karena pihak TMII yakin bahwa TMII merupakan tempat wisata satu-satunya di Indonesia yang memperkenalkan seluru kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Akan tetapi dengan perkembangan jaman seperti ini, pihak TMII juga menginginkan adanya inovasi baru yang akan memberikan wajah baru bagi Taman Mini Indonesia Indah.
            Dari hasil kunjungan kami beserta data yang kami peroleh dari hasil wawancara kami, dapat disimpulkan bahwa Taman Mini Indonesia Indah merupakan tempat wisata yang bersifat memberikan wawasan edukasi bagi para pengunjungnya. Harga yang relatif murah pun menjadikan Taman Mini Indonesia Indah ini menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi. Hal ini lah yang menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia maupun masyarakat dari luar negri, memilih untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah. Oleh sebab itu, dapat dikatan bahwa Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat wisata yang disenangi oleh sejumlah masyarakat Indonesia maupun warga negara asing.




Laporan Dokumentasi Wawancara
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)



 
  Nama        : Bapak Sugeng
 Usia         : 32 tahun
   Asal          : Jati Warna, Jakarta Timur



 
                                                                              


Nama        : Ibu Ratna
Usia          : 29 tahun
Asal          : Cikarang, Tanggerang



Laporan Dokumentasi Wawancara
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)




 

Asal Sekolah   : SMP Islam Yasmin
Kelas               : 3 (Tiga)


 





          
Asal Sekolah   : TK Al-Mubbaroq
Kelas               : TK B






Laporan Dokumentasi Wawancara
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)





Nama         : Bapak Ngadiat
Usia           : 53 tahun
Jabatan     : Human Resource Development (HRD)
Lokasi       : Kantor Keong Mas IMAX Theater

Minggu, 17 April 2016

Tugas Bahasa Inggris Passive Voice

1.     Past perfect tense
Active voice: Subject + had + past participle form of the verb + object
Passive voice: Object of the active sentence + had + been + past participle form of the
verb + by + subject of the active sentence

Example :
Active: I had never experienced such difficulty.
Passive: Such difficulty had never been experienced by me.

Active: I had not listened to him.
Passive: He had not been listened to by me.

2.     Future Continuous Tense
So, the formula used to make the Passive Voice in Present Future Continuous Tense is as follows:
S + Will/ Shall + Be + Being + V3
To Be used to make sentences in Tense Passive Voice is "Be + Being".
Active :
I shall be writting a short story if you come to my house at 4 o'clock this afternoon. (Saya akan sedang menulis sebuah Cerpen jika kamu datang ke rumahku jam 4 sore ini)
They will be learning english at 9 o'clock next Monday. (Mereka akan sedang belajar bahasa Inggris pada jam 9 senin depan).

Passive :
A short story will be being written by me if you come to my house at 4 o'clock this afternoon.(Sebuah Cerpen akan sedang ditulis oleh saya jika kamu datang ke rumahku jam 4 sore ini)
English will be being learned by them at 9 o'clock next Monday. (Bahasa Inggris akan sedang dipelajari oleh mereka pada jam 9 senin depan).

3.     Future Past Tense
So, the formula used to make the Passive Voice in Future Past Tense is as follows:
S + Would Be + V3

Example sentences manufacture Passive Voice in positive form:
Active :
They would learn English.
We would buy a dictionary

Passive :
English would be learned by them.
A dictionary would be bought by us


Rabu, 13 April 2016

Penulisan Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Nama Kelompok :
Intan Aida Putri (13215389)
Iqbal Rachmadani (13215407)

1.   Skripsi
Judul :
Pengaruh kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak terhadap penerimaan pajak

Identitas Peneliti :
1. N a m a                  : Irna Febriyanti
2. N I M                     : 208082000035
3. Jurusan                   : Akuntansi

Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kewajiban kepemilika NPWP, pemeriksaa pajak,   da penagihan   pajak   terhadap penerimaan pajak. Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai pajak (fiskus) di KPP Pratama wilayah Jakarta Selatan. Jumlah pegawai pajak yang menjadi sampel penelitian ini adalah 70 pegawai pajak dari tiga Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah Jakarta Selatan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewajiban kepemilikan NPWP, pemeriksaan pajak dan penagihan pajak terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak. Variabel yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap penerimaan pajak adalah penagihan pajak dengan nilai beta yang paling besar diantara variabel independen lainnya sebesar (0,305). Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Syahab dan Gisijanto (2008) dan Titin Vegirawati (2011).

2.  Tesis
Judul :
Evaluas Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupatenn Lembata – Provinsi  NTT

Identitas Peneliti :
Nama                                       : GREGORIUS GEHI BATAFOR
N I M                                      : 0990661048
PROGRAM STUDI              : MAGISTER MANAJEMEN

Abstrak :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada hakekatnya merupakan salah   satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab. Mengingat pentingnya peranan anggaran dalam pembangunan dan di lain sisi masih terbatasnya kemampuan daerah untuk menyediakan anggaran dimaksud, maka dalam  pemanfaatannya  daerah  perlu  mengetahui  kemampuan  keuangannya,  menentukan skala prioritas, efisein, efektif, dan serasi sehingga pembangunan daerah dapat dilaksanakan secara berdayaguna, berhasilguna, berkesinambungan dan berdampak pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) signifikansi perbedaan rata-rata kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Lembata pada periode I dan periode II, dan 2) signifikansi perbedaan rata-rata kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lembata pada periode I dan periode II. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lembata, dengan menggunakan data sekunder, teknik analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis uji beda dua rata-rata terhadap variabel kinerja keuangan daerah meliputi : a. rasio kemandirian, b. rasio efektivitas, c. rasio efisiensi dan d. rasio keserasian belanja, dan variabel kesejahteraan masyarakat meliputi indikator a. pendapatan perkapita, b. tingkat pendidikan dan c. usia harapan hidup masyarakat antara periode I dan periode II.


Hasil penelitian terhadap variabel kinerja keuangan daerah menunjukkan bahwa :     1) tingkat  kemandirian  keuangan  daerah  di  periode  II  semakin  meningkat  dibanding  pada periode I, tetapi perbedaan peningkatan tersebut tidak bermakna terhadap perbedaan kinerja keuangan daerah antara periode I dan periode II. 2) tingkat efektivitas keuangan daerah di periode II mengalami peningkatan dibanding pada periode I, namun perbedaan peningkatan tersebut tidak bermakna terhadap perbedaan kinerja keuangan daerah antara periode I dan periode II. 3) tingkat efisiensi pengelolaan keuangan daerah pada periode I lebih efisien dibandingkan dengan tingkat efisiensi pengelolaan keuangan di periode II, namun perbedaan penurunan tingkat efisiensi tersebut tidak bermakna terhadap perbedaan kinerja keuangan daerah antara periode I dan periode II, dan 4) tingkat keserasian belanja daerah pada periode II mengalami penurunan dibandingkan dengan tingkat keserasian belanja daerah pada periode I, tetapi perbedaan penurunan tersebut tidak bermakna terhadap  perbedaan kinerja keuangan daerah antara periode I dan periode II. Sedangkan hasil penelitian terhadap variabel kesejahteraan masyarakat menunjukkan bahwa : 1) tingkat pendapatan perkapita masyarakat semakimeningkat  di  periode  II dibandingkan  pada  periode  I dan  peningkatan  tersebut bermakna terhadap perbedaan kesejahteraan masyarakat antara periode I dan periode II. 2) Jumlah  masyarakat  yang  telah  mengenyam  dunia  pendidikan  semakin  meningkat  pada periode II dibandingkan pada periode I, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pada periode I dan periode II, dan  3tingkat  usia  harapan  hidup  masyarakat  semakin  bertambah  pada  periode  II dibandingkan pada periode I, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pada periode I dan periode II.

3.  Disertasi
Judul :
Pengembangan Model Penyelenggaraan Work-Based Learning pada Pendidikan Vokasi
Diplomasi III Otomotif

Identitas :
Nama              : BUDI TRI SISWANTO
NIM               : 07702261028
Jurusan            : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan model penyelenggaraan work- based learningpada pendidikan vokasi program Diploma III Otomotif yang dapat meningkatkan kualitas hasil belajar; (2) mengetahui luaran (output) penye- lenggaraan work-based   learning   denga mode yang   dikembangkan (3) mengetahui respon pengelola program dan manajemen perusahaan terhadap model pengembangan tersebut; dan (4) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil belajar WBL.
Penelitian R&D dan eksperimen ini dilaksanakan pada program studi Diploma III Otomotif. Penelitian dilakukan di  pusdiklat/training center pada berbagai APM (Agen Pemegang Merek) Otomotif di Jakarta, Karawang, Tangerang, Bekasi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Diploma III program studi Teknik Otomotif  yang melaksanakan  program  pengalaman lapangan/praktik  industri  di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dua kelompok mahasiswa sebagai sampel penelitian berjumlah 100 mahasiswa ditentukan dengan teknik purposive sampling yang meliputi 3 PTN dan 3 PTS di DIY dan Jawa Tengah. Eksperimen dilaksanakan di lokasi pusdiklat/training center APM Jakarta, Karawang,  Tangerang,  Bekasi  padJuli   Oktober  2010  dengan  rancangan faktorial  2   1.  
Data  dikumpulkan  dengan   inventori,  lembar  pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis Validasi isi dilakukan dengan expert   judgement Validasi   konstruk   dilakuka denga analisis   faktor   dan reliabilitas  butir  ditentukan dengan  formula  Alpha Cronbach  dan  KR-20.  Data dianalisis dengan analisis deskriptif, korelasi, regresi, jalur, dan uji-t menggunakan bantuan program komputer SPSS.17. Uji kecocokan model dengan Structural Equation   Modeling   (SEM)   denga bantuan   progra LISREL   8.80,   taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model WBL Rolling Terpadu cocok digunakan dalam penyelenggaraan program work-based learning Diploma III Otomotif untuk meningkatkan kualitas hasil belajar; (2) luaran (output) dari model WBL Rolling Terpadu yaitu: pengetahuan mekanik otomotif, sikap profesional, kesiapan mental kerja, dan kemandirian mahasiswa pada kelas model lebih tinggi secara signifikan dibanding kelas konvensional; (3) respon pengelola program dan manajemen perusahaan terhadap model penyelenggaraan WBL Rolling Terpadu dalam kategori tinggi,  baik dalam konsep work-based learning, penerapan dalam teknis penyelenggaraan, maupun persepsi mereka tentang WBL, dan (4) dengan analisis regresi ganda, faktor-faktor determinasi yang mempengaruhi kualitas hasil belajar WBL adalah: kinerja manajemen pengelola, budaya organisasi mahasiswa dan kualitas pembelajaran WBL. WBL Rolling Terpadu dapat dikembangkan sebagai alternatif penyelenggaraan program praktik pengalaman industri pada Diploma III Otomotif.